Lapangan yang terletak di Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Dulu bernama Koningsplein. Berupa padang rumput yang luas. Daendels memperluasnya dengan membeli tanah yang ada di sekelilingnya. Di lapangan inilah kemudian diadakan latihan-latihan militer. Tentang perubahan nama tidak begitu jelas namun asal mula dinamakan gambir karena konon kabarnya di lapangan tersebut tumbuh pohon gambir. Pohon yang dapat disadap getahnya untuk bahan pembuat gambir, salah satu bumbu untuk menyirih. Orang mulai menyebutnya Lapangan Gambir pada 1922. Lapangan ini makin terkenal saat pemerintah Belanda membangun sarana hiburan berupa pasar malam. Pada masa kependudukan Jepang, Lapangan Gambir berganti nama menjadi Lapangan Ikada. Merupakan lapangan yang digunakan untuk rapat raksasa yang diisi dengan pidato Soekarno selama kurang lebih 3 menit pada tanggal 19 September 1945. Secara psikologis rapat raksasa di lapangan Ikada adalah unjuk kekuatan bangsa Indonesia terhadap militer Jepang dan juga merupakan peringatan dari bangsa Indonesia kepada tentara Sekutu. Dengan kata lain, rapat itu menunjukkan pada dunia bahwa kemerdekaan Indonesia bukan buatan militer Jepang. Sementara keberadaan pemerintah Indonesia, khususnya Soekarno terlihat nyata karena adanya interaksi dengan rakyatnya. Berubah lagi menjadi Lapangan Monas setelah di tempat ini didirikan tugu nasional, yaitu Monumen Nasional.